Dan mekarlah engkau bunga rumputku, Biarpun engkau kecil tertiup angin, Namun kau slalu menghiasi hamparan hatiku, Dan berserilah engkau menawarkan keindahan jiwamu, Biarpun aku hanya bisa termenung memandangmu, Bunga rumput liarku, Takkan sampai tangan ini memegang keindahanmu, Hanya memandangmu wahai penghias taman surga, Bunga rumput liarku, Walau warnamu berubah seiring musim, Namun dirimu lah yang membuatku hidup, Biarpun kemarau menyembunyikanmu dlam bumi, Namun aku percaya musim hujan akan membawamu kembali padaku, Walau hanya untuk ku pandang rekahan warna indahmu, Jogjakarta 3 Juni 2007 (Roes) |